April 17, 2008

Tuhan dan Tukang Cukur

A short, yet inspiring story about the existence of God...

Seperti biasanya seorang lelaki, sebut saja Udin (is that you?), datang ke sebuah salon untuk memotong rambut dan kumisnya. Ia pun memulai pembicaraan yang hangat dengan tukang cukur yang melayaninya. Berbagai macam topik pun menjadi pilihan, hingga akhirnya "Tuhan" pun menjadi topik pembicaraan.

"Wah, kalau saya sih tidak percaya kalau Tuhan itu ada seperti yang Mas katakan tadi“, ujar si tukang cukur.

Mendengar ungkapan itu, si Udin terkejut dan bertanya, “Kok Mas bilang begitu?”

"Mudah saja, Mas tinggal menengok keluar jendela itu dan sadarlah bahwa Tuhan memang tidak ada. Coba, kalau Tuhan itu ada, mengapa banyak orang yang sakit? Mengapa banyak anak yang telantar? Jika Tuhan itu ada, tentu tidak ada sakit dan penderitaan. Tuhan macam apa yang mengizinkan semua itu terjadi…” ungkapnya dengan nada yang tinggi.

Udin pun berpikir tentang apa yang baru saja dikatakan sang tukang cukur, namun ia sama sekali tak memberi respon agar argumen tersebut tidak lebih meluas lagi (dan menghindari kupingnya tergunting tukang cukur yang emosi). Ketika si tukang cukur selesai melakukan pekerjaannya, Udin pun berjalan keluar dari salon. Baru beberapa langkah, ia berpapasan dengan seorang laki-laki berambut dan berkumis panjang. Sepertinya ia sudah lama tidak ke tukang cukur dan itu membuatnya terlihat tidak rapi.

Udin pun kembali masuk ke dalam salon dan kemudian berkata pada si tukang cukur, “Tukang cukur itu tidak ada!"

Tukang cukur pun terkejut dengan perkataan Udin tersebut. “Maksud Mas?  Lha, ini saya si tukang cukur,” sanggahnya.

Udin pun kembali berkata nggak mau kalah, “Nggak, tukang cukur itu nggak ada.  Kalau mereka ada tidak mungkin ada orang berambut dan berkumis panjang seperti pria di luar itu.”

"Ah, Mas'e bisa saja! Tukang cukur itu selalu ada di mana-mana. Dia aja yang nggak mau ke salon,” jawab tukang cukur tenang sambil tersenyum.

"Nah, sama!” jawab Udin (nggak mau kalah) tersenyum. “Tuhan itu ada. Yang terjadi pada umat manusia itu adalah karena mereka tidak mau datang mencari dan menemui-Nya. Itulah sebabnya mengapa tampak begitu banyak penderitaan di dunia ini…”

* terima kasih untuk Pak DMBD dan Pak Sanisca atas sharing ceritanya (maaf saya edit sesuka hati...)

0 comments:

Post a Comment